13 Jenis Canang beserta Makna dan Tujuan
13 Jenis Canang beserta Makna dan Tujuan
Canang berasal dari kata Ca dan Nang dikaji dari bahasa kawi, Ca artinya Indah dan Nang artinya tujuan. Tujuan yang indah ini sebagai patokan kita mempersembahkan canang sari setiap harinya.Tapi tahu kah kamu bahwasanya ada berbagai bentuk dari canang sari.
Kami team Parisada Hindu merangkum berbagai jenis canang yang di gunakan oleh umat Hindu Bali khususnya dan umat Hindu Nusantara (Indonesia pada umumnya).
Canang sari merupakan inti dari semua jenis upacara di Hindu Bali. Canang sari bentunya sederhana namun memiliki peranan sangat penting di setiap upacara. Umat Hindu Bali memandang canang sari sebagai simol angga sarira atau badan kasar. Sedangkan tujuan dan maksud mempersembahkan canang sari adalah sebagai wujud syukur atau ekspesi isi hati umat. Sesuai dengan kata Sari yang artinya inti. inti yang dimaksud adalah hati.
Silahkan Baca Juga: 12 Keunikan Canang Sari
2. Canang Genten
Canang genten atau canang gentuh yang tujuan mempersembahkanya adalah untuk anugrah keremajaan. Canang ini biasanya disertai dengan soda atau rayunan (hidangan berupa makanan). Canang genten hampir mirip dengan canang sari. Bedanya dengan canang sari pada isinya yakni di isi jajan kekiping, pisang emas, bubur sesuruh berwarna putih merah dan digiling dengan janur kemudia di taruh dibawah uras sari.
3. Canang Lenge Wangi dan Burat Wangi.
Canang ini lebih banyak isinya dibandingkan dengan canang sari dan canang genten. Selain berisikan jajan, pisang emas dan lainya, canang ini berisikan lenge wangi (salep wangi) dan burat wangi (serbuk cendana). Lenga Wangi ( minyak wangi) terbagi menjadi dua yakni hitam dan putih. Yang berwarna putih dibuat dari menyan, malem ( sejenis lemak pada sarang lebah), dicampur dengan minyak kelapa. Lenga wangi (minyak wangi) yang berwarna kehitam-hitaman dibuat dari minyak kelapa dicampur dengan kacang putih, komang yang digoreng sampai gosong lalu dihaluskan. Sendangkan Burat wangi dibuat dari beras dan kunir yang halus, akar-akaran dan air kayu berbau wangi seperti cendana. Canang ini dipergunakan sebagai pelengkap upacara lainya. Bertujuan untuk menarik energi kasih sayang atau welas asih dari Ida Sang Hyang Widhi.
4. Canang Pasucian
Canang jenis ini dihaturkan bertujuan untuk memperoleh pembersihan bathin atau kesucian jiwa. Canang ini di lengkapai dengan tepung tawar. Tepung warnya putih, tawar atinya tanpa rasa. Hal ini menyimbolkan kesucian tanpa noda dipandang dari segi rohani.
Tetandingan banten suci atau pesucian yaitu berupa jejahitan atau reringgitan ceper utuh yang berbentuk segi empat dan di dalamnya dijahitkan lima buah tangkih kecil.
5. Canang Gantal
Canang ini dihaturkan bertujuan untuk anugrah shanti (kedamaian). Canang ini berbentuk sama dengan canang pesucian hanya saja ada tambahan base tubungan yang berlawanan arah (metungkas).
Asal kata dari canang gantal adalah Gana dan Tal, Gana atinya bertemu sedang Tal artinya bersatu. Jadi dengan adanya pertemuan yang menyatu satu pendapat dan pemikiran maka secara logika akan tercipta kedamaian.
6. Canang Pengrawos
Di kaji dari namanya pengerawos yang artinya penyampai pesan. Canang jenis ini dipergunakan saat ada acara pertemuan penting, piodalan, pengajuman, dan melasti.
Canang ini menyatakan penyampaian tujuan atau maksud umat secara tidak langsung kehadapan Tuhan atau manifestasi beliau agar tercapai.
7. Canang Tubungan
Canang jenis ini baik dipergunakan ketika menempatkan arca/patung atau gambar dewa-dewa. Canang ini juga di pakai setiap ada upacara nuntun, pemendak, ngelinggihan dan upacara pasupati.
Canang ini berfungsi sebagai sarana permohonan agar Tuhan bermanifestasi sebagai Ista Dewata yang memancarkan energi penghidup/kekuatan.
8. Canang Raka
Di dalam canang ini lima jenis buah ditempatkan sebagai amrta sanjiwani, amertha kamandalu, amertha kundalini, amertha pawitra, amertha maha amerta. Dari segi simbolis canang ini dihaturkan untuk melebur Mala/kekotoran alam, baik buana alit ataupun buana agung.Canang jenis ini digunakan ketika upacara piodalan, penyimpenan pedagingan.
9. Canang Tadah Sukla
Canang tadah sukla dari kata sukla ini sama artinya dengan pawitah (bersih), bentuknya mirip dengan canang genten yang fungsinya memperoleh keremajaan. Canang tadah sukla juga sama hanya saja fungsi utama canang ini adalah untuk memperoleh anugrah kekuatan kenbenaran, kesucian dan keindahan. Perbedaan dengan canang tadah sukla dengan canang genten terdapat pada isinya yakni pisang kayu mentah, kacang komak, kacang putih, ubi dan keladi yang dialasi tangkih dan kojong. Canang ini ditempatkan pada daksini pelinggih. Canang jenis ini juga diletakan di pelinggih surya dan saat upacara pebersihan pengabenan.
10. Canang Pengengkeb
Canang itu sering diaturkan oleh umat yang memiliki sungsungan atau taksu. Namun, jenis canang ini sebenarnya merupakan canang yang dihaturkan untuk memproleh siddhi/kemampuan spiritual dan kewibawaan. Canang pengekeb dihaturkan ketika upacara tarian sakral dan piodalan benda sakral kesenian seperti wayang dan gong.
Pada prinsipnya pembuatan canang pengengkeb sama dengan pembuatan canang pesucian, hanya ditengah-ditengahnya berisi dua buah takir dengan posisi tempat kanan dan kiri.
Silahkan Baca Juga: 12 Keunikan canang sari
11. Canang Saraswati
Dari nama sudah tidak asing lagi canang ini digunakan ketika hari suci umat Hindu yakni hari Sarasawati. Akan tetapi tidak mesti selalu demikian, canang ini dapat dipergunakan ketika umat memohon anugrah atau siddhi jnana (pengetahuan), atau mulai belajar tentang sastra suci/agama. Karena fungsinya sebagai permohonan pengetahuan suci dari ibu Dewi Saraswati.
Canang Saraswati mempergunakan sebagai alasnya sebuah tamas kecil atau
sebuah ceper yang didalamnya berisi, jajan, pisang, tebu, porosan
sampian plaus, diletakkan pada bagian hulunya.
Kemudian dipasangkan 5 buah celemik, dengan posisi tempatnya, atas,
bawah, kanan, kiri dan di tengah, dan pada setiap celemik berisi jajan
suci berwarna putih kuning, yang dialas dengan daun beringin dengan
jajan sucinya.
Silahkan baca Juga: 10 Fungsi dan Makna Segehan
12. Canang Puspa Wangi.
Canang puspa wangi adalah canang yang terbuat dari daun pisang berbentuk segi tiga, dilengkapi dengan bunga berbau harum. Canang jenis ini tidak dihaturkan di luhur/di atas dan tidak boleh atau tidak layak. Canang ini hanya boleh ditempatkan dibawah atau di atas tanah. Canang ini tidak termasuk didalam konsep Shiva Shidanta. Di karenakan bentuknya segi tiga yang merupakan simbol materi. Canang jenis ini ditemukan berdasar konsep yang baru lahir. Canang ini berfungsi hanya sebagai pelengkap sesajian saja.
Silahkan Baca Juga: 18 Keunikan Hari Raya Kuningan
13. Canang Puspa Warsa.
Canang puspa warsa adalah canang yang dibuat hanya untuk menyambut tamu kehormatan. Canang jenis ini ditaburkan seperti hujan bunga. Canang ini tidak dihaturkan kepada Tuhan atau dewata.
Oleh: Tu Agus
Sumber Bacaan:
- Lontar Mpu Lutuk
- Lontar Sundari Gama
- Shiva Shidanta (koleksi pribadi)
Suksma antuk sharing nya. Sangat bermanfaat sekali. Kalau bisa share juga bentuk dan cara membuatnya.
BalasHapussayang sekaLi tidak di sertai foto / gambar nya-
BalasHapus